Gagasan mendirikan Jemaat Tionghoa di Surabaya yang menjadi cikal bakal berdirinya Jemaat Anjasmoro dimulai pada tahun 1954 di prakarsai oleh Tan Swie Gwan. Pada awal perintisannya, perkumpulan ini menyewa Loge Gebouw di Jalan Tunjungan No. 80 Surabaya.
Semangat Tan Swie Gwan untuk memiliki Gedung Gereja sendiri terus membara, ia bersama Siao Tjiet Boen (kakek dari Grace Siaoman dari pihak ayah), Kan Too Lam (kakek dari Grace Siaoman dari pihak ibu), Han Kiet Bing dan lain-lainnya mengumpulkan iuran untuk mewujudkan impian tersebut. Setelah bersabar selama tiga tahun ternyata dana yang terkumpul hanya hanya sebesar Rp. 11.000,-.
Rencana Tuhan indah dan tepat pada waktu-Nya, Liem Soen Hoo digerakkan Tuhan untuk membeli sebuah persil dari Liem Bie Swan dengan harga Rp. 150.000,- di Jalan Anjasmoro 12, dan di tempat inilah Gedung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Anjasmoro didirikan.
Tan Swie Gwan yang menjabat sebagai Ketua Jemaat Anjasmoro tahun 1965 kembali menyampaikan gagasannya pada acara Konferensi Jemaat untuk mendirikan sekolah gereja yang di mulai pada jenjang Taman Kanak – kanak (TK). Pada tahun 1974 TK didirikan, kemudian dengan berjalanya waktu dan meningkatnya kebutuhan anggota – anggota jemaat akan pendidikan maka didirikan jenjang pendidikan SD (1976), SMP (1981) dan SMA (1985), dan sampai saat ini sekolah Advent di jalan Anjasmoro 12 masih tetap beroperasional.